Biografi Kyaiku, Mbah Suyuthi Abdul Qodir
Asal-Usul Suku Dayak
Engklek, Permainan Jawa Yang Terlupakan
Sake Binks
Yohohoho! Yohohoho!
Pergi mengantarkan sake binks
Ayo ikuti angin laut dan gelombang!
Di langit malam ada mentari merah bersinar...
Dan burung-burung pun bernyanyi...
Menyambut kematian yang menyenangkan
Selamat tinggal pelabuhan kampung halamanku!
Mari nyanyikan lagu perpisahan!
Saat kami berangkat mengarungi gelombang perak dan emas...
Saat kami mengangkat layar menuju lautan...
Kami pergi mengantarkan sake binks
Kami hidup sebagai bajak laut...
Yang tidur mengikuti irama alunan ombak...
Dan simbol tengkorak menghiasi layar kami
Badai yang datang bagaikan iringan pukulan drum
Laut pun bergolak saat mentari tiba
Wahai pengecut, berharaplah kalian tidak pernah dilahirkan!
Karena kalian akan tenggelam di dasar laut sebelum melihat mentari
Yohohoho! Yohohoho!
Kami pergi mengantarkan sake binks
Dan menghidupkan impian kami
Simpan air matamu atau kau tidak akan pernah melihat...
Sosok yang tak pernah hidup di masa lalu
Kami pergi mengantarkan sake binks
Nyanyikan lagu ini di penjuru samudra biru!
Bila kelak tulang kami terkubur di dasar laut...
Maka, mari kita gunakan waktu ini untuk tertawa!
Yohohoho! Yohohoho!
(Adapted from “Sake Binks” by Kohei Tanaka)
Jangan Bersedih!
Bila kau kecewa
Ambil asa di langit
Dan mulailah bernyanyi,
“ Jangan bersedih!”
Bila pikiranmu bersedih
Pungut ceria di laut
Dan mulailah berseru,
“ Don’t cry!”
Bila hatimu terluka
Obati dengan senyum
Dan mulailah bersiul,
“ La tahzan!”
Jangan bersedih!
Don’t cry!
La tahzan!
Lupakanlah kesedihan
Tinggalkanlah kekecewaan
Masih ada hari esok
Yang lebih cerah
Paradoks
Menangis takkan menyelesaikan masalah
Menangis hanya akan memperburuk persoalan
Menangis akan memperkelam keadaan
Tapi…ada saatnya kita harus menangis
Menangis tersedu, menumpahkan segala kesedihan
Teruslah menangis!
Tumpahkan seluruh kesedihanmu!
Keluarkan semua kepedihanmu!
Teruslah menangis!
Tapi…berjanjilah…bersumpahlah…
Begitu air mata itu habis
Saat matamu kembali kering
Tersenyumlah selebar mungkin
Tertawalah sekencang mungkin
Kembali ceria…
Tuk menyambut hari esok…
Terus Maju..
Deru angin yang keras, membangunkan tidurku yang pulas. Kuletakkan
kacamataku yang usang, menatap awan yang terus berarak. Kuhempaskan
karbon dioksida dari paruk-paruku. Kurentangkan tanganku, selebar
angkasa yang terhampar. Kuingin terbang merasakan hangatnya matahari.
Kata orang, aku gila, karena berani menantang matahari.
Mengapa
harus taku pada matahari? Kukibaskan tanganku, menghalau setiap
panasnya. Matahari adalah sahabatku. Dia takkan melukaiku. Aku tersenyum
menatap matahari, ia balas tersenyum padaku. Kuhirup angin malam yang
dingin. Kuingin menembus galaksi, merasakan dinginnya malam. Kata orang,
aku gila, karena berani menghadang malam.
Mengapa harus takut pada
malam hari? Kunyalakan api dalam hatiku, mengusir semua kegelapan.
Malam hari adalah temanku. Dia takkan menyakitiku. Kusapa malam, dia
balas menyapaku.
Semua takkan berubah jika kau tak berani melangkah.
Jika kau ragu, kau akan tua. Jika kau mundur, kau akan kalah. Terus
maju, menggempur semua aral rintangan yang menghadang. Terus maju, maju,
maju…
MAJU!!!
Hanya Untukmu
Demi kau, kuterobos badai La Nina
Demi kau, kuhadapi angin Bahorok
Demi kau, kutantang Neptunus Sang Raja Laut
Demi kau, kulawan Ashura Si Penguasa Kegelapan
Demi kau, kuhabisi Ares The God of War
Demi kau, aku berkata pada kaisar Gaius Yulius Caesar,
“ Rawe-rawe rantas, malang-malang putung!”
Demi kau, aku berkata pada Fir’aun Ramses III,
“ Uing atawa maraneh nu modar!”
Demi kau, aku berkata pada Raja Hayam Wuruk,
“ We can beat you, stupid!”
Semua kulakukan
Hanya untukmu
Hanya dirimu
Just for you
Senyummu,
Tawamu,
Sentuhanmu,
Kan slalu ada dalam kalbu…
Sang Guru (Puisi Untuk Romo Kyai Humam Suyuthi)
Sang Guru
Cahayamu menerangi kegelapan
Menyibak tirai kebodohan
Cahayamu yang bersinar lembut
Menembus tebalnya kabut
Menerangi dunia yang semrawut
Menyinari hati manusia yang kalut
Tak peduli jenius atau tolol
Tak peduli konglomerat atau melarat
Tak peduli hitam atau putih
Dimatamu,
Kau anggap sama
Aku rindu…Aku rindu…kepadamu…Yi Humam-ku
Kini sebuah takdir memisahkan kita
Kau disana, dan aku disini
Selamat jalan…Sampai jumpa lagi
Barrakallu fiik, ya ustadzi
Aku rindu…Aku rindu…kepadamu…Yi Humam-ku
Jadwal Pertandingan Tottenham Hotspurs 2013/2014
Kopi, Penemuan Fenomenal Umat Manusia
Namun, dibandingkan robusta, arabika rasanya lebih ringan. Sementara,kopi robusta agak kalah pamor ketimbang arabika. Kopi ini hanya menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Robusta memiliki rasa mirip cokelat dengan aroma yang khas. Robusta juga mempunyai tekstur yang lebih kasar dengan warna bervariasi sesuai dengan pengolahan. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang juga berbeda. (diambil dari www.kaskus.com, dengan perubahan)
Espresso ditemukan di Italia pada tahun 1884. Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi dengan menggunakan uap panas pada tekanan tinggi. Jika dibandingkan dengan cara menyeduh kopi biasa, espresso menghasilkan minuman kopi dengan konsentrasi lebih pekat dan tentunya, lebih pahit. Espresso menjadi teman setia dikala harus lembur karena kandungan kafeinnya yang sangat tinggi ketimbang olahan kopi lain.
Caffe Breve merupakan jenis minuman kopi yang berasal dari Amerika Serikat. Caffe Breve terdiri atas Espresso dan susu dengan komposisi 50:50. Dibagian atas ditambahkan pula foam sebagai penikmat.
Cappuccino merupakan minuman kopi berbahan dasar espresso yang dicampur susu. Plus topping berupa foam. Ciri khas cappuccino adalah foam susu yang lebih banyak daripada minuman kopi lain.
Kopi mocha merupakan salah satu minuman kopi yang bmerbeda dengan minuman kopi lain. Selain terdiri atas kopi espresso dan susu, ada bahan lain yang ditambahkan pada kopi mocha. Bahan itu berupa susu coklat.
Qod Kafani
Cukuplah bagiku pengetahuan tentang Tuhanku,
tentang permohonan dan ikhtiarku...
Doa dan kekhusyukanku adalah bukti kebutuhanku...
Maka dengan rahasia inilah aku memohon,
dalam kemudahan dan kesulitanku...
Karena aku hamba yang kebanggaanku adalah
menyimpan kemiskinan dan kebutuhanku...
Wahai Tuhanku yang memiliki aku,
Engkau mengetahui bagaimana keadaanku...
Dan apa yang tersirat di hatiku,
dari kesedihan dan kesibukanku...
Maka jemput aku dengan kelembutan-Mu,
wahai Tuhan semua tuhan...
Wahai yang berwajah mulia tolonglah aku,
sebelum hilang kesabaranku...
Wahai Yang Bergerak Cepat pertolongan-Nya,
tolonglah aku dengan cepat...
Hilanglah kesulitan dan datanglah semua
yang kuharapkan...
Wahai Yang MahaDekat dan Yang Maha Menjawab,
Yang Maha mengetahui dan Maha Mendengar...
Telah kubuktikan kelemahanku,
kerendahan serta kehancuranku...
Aku selalu berdiri di depan pintu-Mu,
maka Ya Rabbi kasihanilah berdiriku ini...
Dibawah anugerah-Mu aku berhenti,
maka buatlah aku tetap selalu berdiri...
Aku selalu berbaik sangka,
dan itulah teman dan sumpah penyejukku...
Dan juga teman dudukku
di setiap malam dan siangku...
Ada kebutuhan di dalam diriku maka penuhilah,
wahai Tuhanku, wahai Sebaik-baik Pemberi...
Sejukkanlah batin dan hatiku,
dari panas dan siksa...
Dalam kebahagiaan dan kesejahteraan,
jika Engkau meridhainya...
Sehingga kebahagiaan dan kelapangan,
menjadi keadaanku, pakaianku, dan selimutku...
Kecuali Satu
Wahai Api, dengarkanlah
Kau boleh membakar semuanya
sesukamu
Kecuali satu
Wahai Angin, dengarkanlah
Kau boleh menerbangkan semuanya
sesukamu
Kecuali satu
Wahai Petir, dengarkanlah
Kau boleh menyambar semuanya
sesukamu
Kecuali satu
Wahai Air, dengarkanlah
Kau boleh menenggelamkan semuanya
sesukamu
Kecuali satu
Wahai Tanah, dengarkanlah
Kau boleh mengubur semuanya
sesukamu
Kecuali satu, tentunya
Api, Angin, Petir, Air, Tanah pun bertanya, "Apakah satu itu?"
Ku jawab,
"Cintaku pada Tuhanku..."
Untuk Kasihku...
Kasihku...
Mungkin kau tak secantik bintang film
Mungkin kau tak semanis para model
Dan pastinya, kau tak sebahenol para bintang bokep
Kasihku....
Jika aku ditanya
Apa yang kusuka darimu
Kujawab
Aku suka rambut keritingmu
Aku suka saat kau mengomeliku
Aku suka saat kau muring-muring saat melihatku merokok
Duh Kasihku...
Aku tak sekaya keluarga Cendana
Aku tak setenar keluarga Beckham
Maka dari itu, janganlah kau
meminta kekayaan dan ketenaran dariku
Karena ku tak mampu
Aku hanya punya satu,
Cintaku yang selalu membara dalam kalbu
Kasihku...
Semua Tentang Kita